Senin, 21 April 2008

Pertemuan yang gelisah

Kami bergumul dalam hujan yang sama
Di dalam ruang pertemuan memanjang
Dibakar waktu
Kenangan yang sama mulai bermuntahan
Seperti daun
Daun yang menemanimu tumbuh sumbi
Dan danau purba adalah kota
Kota yang menarik menghempas kesadaranku
Kota-kota yang tercipta semalam
Kau daun itu
Sisa-sisa peradaban terangkum
Dan menjadi sampah yang getir
Di tepi halaman
Ini halaman kita yang sempit
Kau memacu waktu mengeja batu-batu
Menanda keberadaanmu
Dan anjing itu telah disembelih
Terhidang di meja
Hei kalau benang sulammu tak jatuh



e-antologi puisi "Kemayaan dan Kenyataan", Fordisastra.com 2007

Tidak ada komentar: