Selasa, 03 Juni 2008

Listrik Mati dan Sebatang Lilin

Sudah beberapa hari ini listrik mati
Kami hanya menggerutu dan menyalakan lilin
Lilin sangat cantik ketika menyublim
Terbang dan terbakar oleh api
Menyatu dengan udara
Tak tampak
Api terus saja melahap tubuh lilin
Lalu kami saling menghujat acara tv
Sesekali mata menatap lilin itu
Seperti tak ingin lepas
Seperti ingin terbakar bersama-sama
Tapi hidup terlalu indah untuk dilewatkan
Tetesan lilin berjatuhan
Kami menadahkan jari
Untuk ditetesi
Sensasi panas itu
Perlahan merambat dan hangat



Pontianak Post, Minggu 18 Mei 2008

1 komentar:

Piyen mengatakan...

wah sampe dibikinin puisi segala